Di halaman sampul sebuah buku, kini sudah jamak tercantum bar code ISBN. ISBN adalah singkatan dari International Standard Book Number (Nomor Buku Standar Internasional) yang terdiri dari deretan angka 10 digit, sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit. Kata beberapa sumber, awalnya pemberian kode semacam itu adalah inisiatif Jerman. Dan kini berbagai negara telah mengikutinya. Sebenarnya informasi mengenai ISBN banyak sekali bisa ditemukan di dunia maya. Lewat search engine saja sudah banyak sekali informasi yang bisa diperoleh. Atau bisa segera dicek di sini atau di sini.
Kode ISBN memang memudahkan banyak hal. Mulai dari pengelolaan toko buku, pencarian buku dan masih banyak lagi. Karena memang kode ini bersifat internasional. Untuk mengurus bagaimana sebuah buku memperoleh kode tersebut, beberapa sumber mengatakan berbeda-beda. Ada yang bilang kalau pengurusan kode itu di beberapa negara tetangga adalah bersifat gratis. Tetapi tidak demikian di negara kita. Katanya harus membayar sebesar Rp.25.000. Sumber lain dari salah seorang rekan direktur penerbitan mengatakan bahwa biaya pengurusan berbeda-beda. Bisa bergantung pada institusi penerbit. Ada yang satu hari saja mengurus di perpustakaan nasional selesai. Tetapi bisa berhari-hari. Dan lagi, dikatakan juga bahwa masalah biaya itu masih ada yang mengeluhkan dari salah seorang anggota IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia). Mengenai transparansi dana mungkin! Dari salah seorang direktur penerbitan yang anggota IKAPI pula, dikatakan kalau tidak semua anggota organisasi tersebut mau bersedia mendaftar ISBN.
Perpustakaan nasional republik Indonesia atau PNRI. Mungkin belum semua masyarakat atau pelajar di tanah air tau betul istilah tersebut. Atau memang belum popular? Tadi sempat disinggung di atas bahwa pengurusan kode ISBN juga dilakukan disana. Tetapi tidaklah rugi jika menyempatkan untuk sekadar berkunjung di alamat aslinya setelah membaca posting-an ini. Yakni di alamat : http://www.pnri.go.id/. Itu adalah situs resmi perpustakaan nasional negri ini. Sebenarnya hanya ingin berbagi satu hal sederhana saja. Kalau di situs tersebut dapat dicari berbagai kata kunci untuk sebuah buku di seluruh tanah air. Tentunya yang sudah masuk dalam KDT (Katalog Dalam Terbitan). Walaupun tidak semua buku memiliki hal itu, entah karena tidak diwajibkan atau karena apa, yang jelas pengurusan KDT umumnya satu paket atau beda tipis dengan pengurusan ISBN di perpustakaan nasional. Dan lagi-lagi tidak semua anggota IKAPI mau mendaftarkan KDT.
Di sini, ada sebuah kotak isian dimana bisa mencari kata kunci sebuah buku. Terpikirkan juga bahwa jika semua buku di negri ini terdeteksi maka pencarian buku via online nampaknya akan segera digandrungi. Daripada harus kesusahan survey ke toko-toko buku terlebih dahulu untuk mencari sebuah judul buku yang dicari. Tetapi harus diakui juga kalau situs dan keberadaan perpustakaan nasional tersebut bisa dibilang gaungnya kurang terdengar merdu. Khususnya untuk pelajar atau anak muda yang gemar membaca. Sosialisai, pemasaran atau apalah nampaknya bisa dijadikan rujukan strategi untuk meningkatkan hal itu. Sehingga mungkin lambat laun ada kaitannya dan sungguh-sungguh bisa meningkatkan minat baca masyarakat. Dengan asumsi dasar budaya membaca masih rendah. Semoga bisa dikaitkan dan bermanfaat!
Info satu lagi mengenai Kamus Bahasa Indonesia yang bisa diakses secara online ada disini : http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
Pertaamaaaxxxxx…. gak yaaaaa….
Semoga dengan sumangkin banyaknya para penguna internet akan lebih memacu budaya membaca dan menulis…. walau lewat internet, walau lewat pdf dll. Apalagi kalau dibandingkan dengan negara lain tingkat/budaya baca negara kita kayaknya masih jauh, dikarenakan ada beberapa faktor penyebab, mungkin diantaranya sedikitnya sarana dan prasarana spti perpustakaan umum yang bisa diakses oleh masyarakat secara luas dll.
kalau ada penerbit yang nggak mau bayar untuk urus isbn gimana dia mau bayar royalty penulisnya dengan jujur. memang sih uang 25.000,- itu untuk bayar lembur gaji karyawan perpus, tapi itu kan nggak seberapa. harus di publikasikan penerbit kaya gitu
ya kata salah satu penerbit sih, ga masalh dg pembayaran royalti dg ga ndaftar isbn..mm, klo yg uang 25 ribu..di luar negri kok bisa gratis semua,kira2 napa yah?? (karena saya juga sedang berusaha menemukan jawaban, hehe)
baru berkunjung lagi nih…
gimana kabarnya mas…?
Mampir mas… absen,,,,
Betul mas,, Indonesia itu Birokrasinya terlalu banyak…
[…] Di halaman sampul sebuah buku, kini sudah jamak tercantum bar code ISBN. ISBN adalah singkatan dari International Standard Book Number (Nomor Buku Standar Internasional) yang terdiri dari deretan angka 10 digit, sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit. Kata beberapa sumber, awalnya pemberian kode semacam itu adalah inisiatif Jerman. Dan kini […] Baca dari Sumbernya […]
Menyapa sahabat, selamat mengawali awal pekan dengan sebuah kesuksesan
terimakasih bro ^_^
tampaknya belum semua orang paham apa itu ISBN dan apa itu KDT. hanya orang2 yang bergerak di bidang perbukuanlah yang SEDIKIT tahu mengenai hal itu (penulis, penerbit, dll).
kenapa saya bilang sedikit? karena kenyataannya orang yang bergerak di bidang perbukuan pun belum jaminan tahu secara komplit tentang apa itu ISBN dan KDT. lantas bagaimana dengan orang di luar itu?
oleh karena itu saya setuju perlu diadakan sosialisasi perihal tersebut. namun, boro-boro mau sosialisasi… daya baca masyarakat kita aja masih kurang. hal ini tampak dengan terjadinya kelesuan dalam dunia pasar buku. lha terus piye???? mau mulai dari mana????
halah… malah nambah ruwet aja komen saya ini…. 😀
“Perpustakaan nasional republik Indonesia atau PNRI. Mungkin belum semua masyarakat atau pelajar di tanah air tau betul istilah tersebut”
Hehe.. jadi kesindir juga nih…
oke siip 🙂
Kulonuwun mas…. pertama sowan…..
Sukses ya..
Bagi dunia perpustakaan ISBN sgt penting 🙂
Salam 🙂
Seharusnya untuk sesuatu yang bersifat positif dan membangun ini mbok ya digratiskan saja yah, dan prosedurnya bisa lebih disederhanakan. Harapan kita semoga ke depan ada perbaikan ke arah yg positif yah…
nice info
ISBN sebuah istilah yg baru saya tau..ternyata saya ketinggalan jaman yah..
thx info dan ilmunya kawan…btw ijin tukar link yah..
salam, ^_^
pas baca judulnya aku fikir isbn itu ibsn, taunya sebuah kode yg tertera pada buku²…
semmoga byk ilmu yg bisa saya ambil dari blog ini…
sipp post 😀
lg BW niiiiih 😛
wawwwwwwww
numpang lewat sore hari, sapa sahabat , info menarik karena selama ini sering dengar ISBN di buku2 nggak tau artinya
dulu formulir ISBN memang didapat kakak saya dari Perpustakaan Nasional, katanya siy ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar bisa dapat nomor ISBN tersebut