Supply Chain Management (SCM) sering disebut pula dengan Manajemen Rantai Pasok (MRP). SCM tersusun dari dua istilah yakni supply chain dan management. Supply Chain diartikan sebagai rantai pasok atau jaringan/jalur pasokan sebuah sumber daya. Sedangkan management diartikan sebagai sebuah tool. Melalui SCM dapat dipelajari mengenai alur tiga hal dalam sebuah perusahaan. Tiga hal tersebut adalah keuangan, infomasi dan sumber daya. Beberapa jurusan yang mengadakan mata kuliah SCM antara lain teknik industri dan manajemen (ekonomi). Sedangkan untuk kalangan praktisi di perusahaan, ilmu tersebut cukup signifikan kemanfaatannya khususnya untuk divisi atau departemen seperti pengadaan barang (procurement), penjualan dan pemasaran. Salah satu referensi buku mengenai SCM yang berasal dari dalam negri adalah milik Profesor I Nyoman Pujawan, dosen teknik industri ITS. Sedangkan untuk referensi dari luar yang cukup lengkap adalah karangan Simchi-Levi dan Sunil-Chopra.
Seringkali SCM diartikan sama dengan manajemen logistik. Akan tetapi sebenarnya jika dilihat dari cakupan pembahasannya berbeda. SCM punya bahasan yang lebih luas. Seperti sedikit dipaparkan pada gambar di atas. SCM adalah ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana kolaborasi antar perusahaan dilakukan. Nah, jadi landasan filosofis yang terpenting untuk tidak dilupakan adalah mengenai silaturahmi. Ya, karena jalinan kerjasama dan tingkatan sejauh mana kerjasama antar perusahaan takkan bisa dilakukan andai saja tidak ada silaturahmi di dalamnya.
Untuk lebih detailnya terlihat pada gambar, yang kurang lebih menjelaskan hubungan antara keilmuan manajemen logistik, distribusi, pemasaran dan SCM. Dari gambar yang dicontohkan, firm enterprise (perusahaan inti sebagai sudut pandang acuan) adalah jenis perusahaan manufaktur. Ada beberapa tingkatan supplier, yakni first tier dan second tier. Dan itu bisa saja pada kondisi nyata sebuah perusahaan akan ada lebih dari dua, bergantung kebutuhan. Agar barang sampai di konsumen, terkadang perusahaan pembuat tidak memasarkannya langsung. Bisa lewat perantara agen/distributor yang disebut 3PL (third party logistic) atau 4PL (fourth party logistic). Salah satu contoh perusahaan yang termasuk jenis 4PL adalah APL Logistic. Dimana perusahaan tersebut mempunyai kendali atau mngatur beberapa perusahaan laiinya (termasuk jenis 3PL) seperti transportasi dan penjaminan kualitas, agar barang tersampaikan ke konsumen dengan baik. Ada juga yang memakai gudang bersama sebagai penghematan untuk tempat menyimpan barang, sehingga mudah untuk sampai ke konsumen.
Satu perusahaan bisa memiliki lebih dari satu supply chain (SC). Karena bergantung dari acuan yang dilihat, misalnya spare part produk, maka satu perusahaan bisa memiliki lebih dari satu SC. Dan jika digambarkan dalam satu keterkaitan bisa banyak sekali, membentuk semacam jala. Salah satu istilah mengenai SC yang berasal dari Jepang adalah keiretsu (LINK). Istilah tersebut menggambarkan hal yang kurang lebih serupa.
Materi dasar SCM pada umumnya terkait dengan network planning, persediaan, gudang dan pengukuran kinerja jaringan. Ada beberapa trend atau isu hangat yang terkait dengan SCM. Pertama muncul istilah baru yang mirip SC, yakni value chain. Nah, ada beberapa pendapat mengenai pemaknaan istilah tersebut. Kata value bermaksud untuk menekankan bahwa chain atau mata rantai yang terbentuk memberikan nilai lebih yang cukup signifikan dari produk asal (bahan mentah) menjadi barang jadi yang berkali-kali lipat meningkat atau bertambah nilai kegunaannya. Akan tetap ada juga yang menyebutkan jika istilah value chain lebih sering digunakan untuk jenis industri yang lebih kecil. Misalnya untuk jenis usaha kecil menengah atau sentra industri. Sedangkan istilah SCM lebih sering digunakan pada industri atau perusahaan besar. Terlepas dari itu semua, pada intinya keduanya mempunyai benang merah keilmuan yang sama.
Kedua, berkaitan dengan paradigma persaingan secara bisnis. Dimana yang berkembang tidak hanya berkutat pada pemaknaan sempit mengenai persaingan antara perusahaan yang satu dengan yang lain. Tetapi antara SC yang satu dengan yang lain. Seiring dengan perkembangan ekonomi global, sebuah jaringan tidaklah hanya terdiri dari satu negara. Tetapi bersifat internasional. Seperti halnya isu hangat mengenai liberalisasi ASEAN pada tahun 2010.
Ketiga mengenai isu lingkungan. Yakni tumbuh kembangnya istilah-istilah seperti suistanable supply chain, green supply chain dan clos-loop supply chain. Ketiga istilah tersebut mempunyai makna yang kurang lebih seiring dan sejalan. Yakni mengenai SC yang memperhatikan lingkungan. Sebuah SC yang akan memaksimalkan 3 P; profit, people dan planet. Jaringan yang terbentuk tidak berhenti sampai pada konsumen. Tetapi selepas itu waste akan didaur ulang dan dimanfaatkan kembali oleh supplier terkait.
kunjungan siang…..
Salam Damai………
dalam bisnis MLM manajem scm sering digunakan. untuk memperkokoh jaringan serta pengadaan barang . dgn sistem ini bisa menambah kekuatan manajem sdm yang ada agar bisa lebih kokoh
Isi daftar hadir menjenguk sahabatku tersayang ……………..
Wah komenku keno aki-aki
Isi daftar hadir menjenguk sahabatku tersayang ……………..
makasih penjelasanya menambah wacana dan wawasan saya
semoga bisa bermanfaat…
eh ada green supply chain, kayak apa ya rantai ramah lingkungan itu.
info baru info baru…catet… 😀
Nambah ilmu lagi nih datang ke blog ini…Wah keren tuh SC yg memperhatikan lingkungan. Jadi orientasinya bukan hanya pada profit yang selama ini selalu diagung-agungkan para pelaku kegiatan ekonomi. Harus sudah muncul kesadaran secara penuh bahwa SDM dan planet ini juga harus menjadi orientasi penting selain profit.
Thanks infonya Om ,,
Tapi susah juga sih bikin jaringan ….
Huh
Saia baru buka toko online
Pusat di Jogja
Cabang di Jatinangor (adek)
Jadi, stok barang antara Jogja dan Jatinangor belum bisa diperkirakan
Silakan kunjungi toko online saia di http://rizaherbal.wordpress.com/
Exelence Posting!! Lanjut Gan
Selamat Pagi !!!
Semoga Senin ini menjadi awal sukses di minggu ini. Semangat ayo Semangat!!
info yang sagat bermanfaat mas, nambah lagi deh ilmu-ku.. makasih… 🙂
wah mantap info berharga mas. btw makasih udah mampir juga.
Kunjungan perdana…
Saya tertarik dengan disiplin ilmu yang satu ini, cuman sayang belum punya kesempatan untuk mendalaminya…
makin kratif aja orang menemukan sesuatu.. 😀
suply chain,,kebetulan lg belajar e commerce neh,,,pas bgt.
PM buat WP bisa kok,,temen aku kangboed.wordpress.com coba aja liat,,kayanya sihpakai PM juga….coba tengok and tanya tanya aja dulu
bingung meh komen opo..
takut dikira fast reading..
kunjungan om..
[…] nurrahman […]
Kunjungan dinihari sekalian ronda sekalian bagi Award …. dijemput yaaaaa…..
Mo ronda ketangkep hansip ………
berkunjung untuk silaturahmi yaa….
wah kang.. aku belum pernah baca bukunya I Nyoman pujawan itu.. di perpus kayaknya gak ada…
aku kurang paham ini harus baca ulang mas
Kang Nur memang pembelajar sejati yang tekun…
Ditunggu sharing buku lainnya…
[…] sampah industri. Itu juga sebetulnya hampir mirip dengan konsep besar yang ditawarkan pada istilah green SCM. 3 P yang ingin diperoleh adalah profit, people dan […]
[…] juga include di dalam permasalahan-permasalahan yang bertemakan seperti sistem produksi, logistik, supply chain management, dan biomekanika atau human […]
[…] distribusi, roti yang diproduksi oleh PT Nippon Indosari Corpindo itu dikenal baik dalam mengelola Supply Chain Management. Bahkan kabarnya telah menggunakan Enterprise Resource Planning ber-paltform SAP. Sari Roti […]
[…] hingga kini. Oleh karena itu, terus-menerus memperbaiki jaringan bisnis atau menitikberatkan pada Supply Chain Management (SCM) agar selalu diperhatikan. Khususnya berperan pula mengangkat Usaha Kecil Menegah (UKM) lokal […]