Manusia modern lebih suka menebang tumbuhan untuk dijadikan gedung bertingkat. Atas nama ilmu pengetahuan, arogansi itu terkadang lebih suka dilakukan. Padahal ilmu pengetahuan juga berkata bahwa tumbuhan juga makhluk ciptaanNya yang bernyawa. Begitu mudah menebang, mencabut, atau membunuh nyawa tumbuhan. Tanpa ada rasa bersalah untuk menggantinya. Sudah banyak program penanaman pohon 1 milyar, one man on tree, one passenger one tree, bahkan juga kalau perlu one building one tree. Tapi upaya itu belum berarti karena para pemimpin dan pengusaha besar negri barangkali terlalu larut mengurusi sinetron politik dan meremehkan arti satu nyawa tumbuhan.
Air bagi bumi atau tanah; mungkin ibarat udara bagi manusia. Kasian sekali terkadang tanah tidak diberi hak oleh manusia untuk menikmati air secukupnya, dan memberikan air secukupnya bagi tumbuhan. Karena terlalu sering dan mudah bagi manusia untuk menutupi tanah dengan beton, aspal, paving/conblok atau semacamnya. Air tanah tidak sepenuhnya terkumpul. Jadilah air hujan dan air luapan sungai yang marah menjadi banjir.
Seandainya hendak menebang pohon di depan rumah, pikirkanlah lagi apakah sudah menggantinya dengan yang serupa? Agar tanah dan tumbuhan bersemi sebagai partner manusia menjaga amanah perawatan bumi dan seisinya.
Kunjungan ya gan………
seklian mo kasih Award di Gan buat Blog ini…silakan gan di kunjungi
http://www.go-nrc.co.cc/
makasih bro
pagi mas…setuju untuk menyeyangi tumbuhan dari diri kita sendiri…okre…
Sangat inspiratif, sangat bagus, kunjung balik ya
salam kenal.. kunjungi balik yah…