Sepertinya belum ada data resmi yang dirilis pihak terkait mengenai : bagaimana pengaruh sosialisasi lewat media spanduk tentang “BBM bersubsidi“, terhadap penggunaan BBM bersubsidi masyarakat Indonesia. Apakah cukup berpengaruh sehingga penggunaan BBM bersubsidi tepat sasaran, atau tidak? Tentu jawaban atau data yang diharapankan berupa ukuran-ukuran tertentu yang masuk akal. Sudah beberapa bulan spanduk “BBM Bersubsidi” tersebut terpampang di beberapa SPBU. Bahkan hingga kini ada yang sudah rusak dan lepas. Sehingga, jika memang belum ada studi perihal itu, maka sebetulnya adalah topik yang bagus untuk dilakukan penelitian/riset (untuk skripsi, tesis dan seterusnya) guna mengukur ketepatan kebijakan / strategi itu. Bidang studi atau konsentrasi yang terkait antara lain : ilmu komunikasi, teknik & manajemen industri, statistika, ekonomi, dan studi kebijakan energi.
Pemerintah memang lebih memilih media spanduk untuk sosialisasi (media lain seperti sosialisasi lewat iklan televisi) dan edukasi agar BBM bersubsidi tepat sasaran. Walaupun sebetulnya opsi lain agar tepat sasaran itu masihlah banyak. Misalnya penggunaan smartcard, opsi ideal yang jitu tapi memang butuh SDM yang cukup dan kesiapan lainnya. Atau, cobalah opsi lain sosialisasi edukasi agar pengguna kendaraan pribadi tepat memilih BBM. sesuai dengan bialangan oktan mesin. Bekerjasama dengan pihak pabrikan otomotif (bengkel, showroom, dll), kampus, instansi resmi dan seterusnya.
Jadi, ketika seseorang membeli kendaraan, pihak penjual sudah memberikan gambaran yang detail mengenai BBM apa yang seharusnya dipilih sesuai dengan desain mesin. Edukasi lain berkolaborasi dengan pihak kampus, instansi resmi milik pemerintah, dll. Umumnya kendaraan pribadi yang cukup mewah sebetulnya telah didesain untuk bilangan oktan tertentu yang mana BBM-nya adalah bukan yang bersubsidi, misalnya pertamax. Tapi kenyataannya belum semua pengguna kendaraan pribadi memahami dan sayangnya pihak-pihak terkait yang bisa menjelaskan dan meng-edukasi masih belum pula berbuat banyak.
premuim adalah BBM bersubsidi dan hanya untuk golongan tidak mampu
kayaknya kurang efektif slogan/edukasi tersebut karena kenyataannya kebanyakan pengguna khususnya kendaraan roda 4 (mobil) tetap lebih memilih premium dibandingkan pertamax kecuali pada kendaraan2 type khusus
salam kenal, mas,,
mohon jangan korupsi.., kami rakyat kecil sudah terlalu hidup susah….
kasih stiker aja “Kendaraan Keluarga Tidak Mampu/miskin” juga tertulis No Polisi, bg kendaan r4 &r2 yang mengisi di pompa bbm besubsidi…. saya yakin akan ada perubahan yg signifikan
hmm, itu usul yg cukup menarik pula. tinggal bikin sistem gmn caranya agar stiker itu tepat sasaran